Ad Code

Responsive Advertisement

BAB 1 PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN CHAPTER 2 ( XII HT )

 PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN CHAPTER 2



C. Uraian Materi

JENIS JENIS PENGEMASAN

Pengemasan memiliki macam atau jenis jenisnya diantaranya adalah..:
  1. Pengemasan Berdasarkan Struktur Isi ( Berdasarkan struktur isinya kemasan dibagi menjadi tiga jenis yaitu : )

  • Kemasan Primer ( Bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan ( Kaleng susu, Botol Minuman dan lain lain ) 
  • Kemasan Sekunder  ( Kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk buah buahan yang dibungkus dan sebagainya. )
  • Kemasan Tersier dan kuarter ( Kemasan yang diperlukan untuk menyimpan , pengiriman atau identifikasi. Kemasan Tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.  )

      2.  Pengemasan Berdasarkan Frekuensi pemakainnya ( Berdasarkan frekuensi pemakaiannya kemasan dibagi atas tiga jenis yaitu : )
  • Kemasan Sekali pakai ( Disposable )  ( Kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai, contohnya bungkus plastic permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.  )
  • Kemasan yang dapat dipakai berulang kali ( Multi Trip )  ( Kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik, contohnya botol minuman dan botol kecap. )
  • Kemasan yang tidak dibuang ( Semi Disposable )  ( Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, contohnya kaleng biscuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol. )
     3. Pengemasan Berdasarkan tingkat kesiapan pakai  ( Berdasarkan tingkat kesiapan pakainya kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu :  )
  1. Kemasan Siap pakai ( Bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik, contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan lain sebagainya.  )
  2. Kemasan siap rakit  ( Kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, fosil atau plastic.  )

BENTUK BENTUK PENGEMASAN PAKAIAN

Bentuk bentuk pengemasan pakaian dewasa ini semakin berane ragam. Pemilik usaha berlomba lomba untuk menarik perhatian konsumen atau pengunjung agar menggunakan jasa mereka. Istilah pengemasan pada kaus ini dikenal dengan nama T-shirt Packaging

Ada beberapa kemasan T-shirt packaging diantaranya : 
  • Kemasan dari kayu ( Jenis kayu yang biasa digunakan untuk pengemasan pada umumnya adalah jenis kayu lunak ( Softwood ) seperti pinus atau agathis. Bentuk kemasan kayu bisa dieksplorasi sesuai dengan selera, bisa  berbentuk kotak menggunakan kayu lapis , Berbentuk tabung dibuat dengan mesin bubutt, Bentuk bentuk lainnya sehingga bisa memunculkan kesan unik 
  • Kemasan dari Plastik  ( Agar kemasan kaus dengan bahan plastic bisa tampil dengan lebih unik, dibutuhkan kreativitas dalam proses pembuatannya. Banyaknya jenis bahan plastic yang memiliki karakteristik berbeda beda menjadikan plastic sebagai bahan pengemas yang bisa dieksplorasi menjadi berbegai bentuk kemasan.  Ada beberapa jenis plastic yang biasanya digunakan untuk bahan kemasan diantaranya : 
  1. Polythylene Terephthalate ( PET )
  2. High Density Polythylene ( HDPE ) 
  3. Polyvinyl Cloride ( PVC ) 
  4. Low Density Polythylene ( LDPE ) 
  5. Polypropilen, 
  6. Polistiren, 
  7. Polycarbonat
  • Kemasan dari kaca  ( Saat ini sudah ada kemasan kaus yang terbuat dari kaca. Kemasan ini membuat barang menjadi terlihat mewah, namun dalam penggunaannya diperlukan keextra hati-hatian dikarenakan sifat bahan yang mudah pecah. )
  • Kemasan dari kertas ( Bahan kemasan yang terbuat dari kertas juga menjadi salah satu kemasan yang banyak digunakan oleh produsen kaus. Untuk Menampilkan suatu yang unik dari kemasan kertas ini, biasanya para produsen melakukan berbagai eksplorasi desain, bentuk dan juga jenis material kertas yang digunakan Kemasan kaus yang biasanya memiliki kesan unik adalah yang terbuat dari kertas Samson ataupun kertas daur ulang karena kesan yang ditimbulkan adalah klasik namun tetap elegan. )
  • Kemasan dari Styrofoam  ( Dengan sifatnya yang mudah dibentuk, tahan lama, ringan dan murah harganya, Styrofoam juga bisa dijadikan sebagai kemasan kaus. )

TEKNIK DAN PROSEDUR PENGEMASAN PAKAIAN TAMU

Pengemasan pakain tamu yang berlaku di laundry sesuai dengan Standart Operational Prosedur ( SOP ) ada dua, yaitu Folding dan Hanging, ini disarkan atas pesanan tamu yang tertera pada Laundry List. Proses ini harus dilakukan secara teliti agar tidak mengecewakan tamu, karena hal itu merupakan servis bagi tamu hotel. 

Langkah awal dalam proses pengemasan adalah mengidentifikasi produk yang akan dikemas dan jenis kemasan yang akan dipergunakan. Hal ini dimaksudkan agar kemasan dapat disesuaikan dengan produk, sehingga kemasan tidak merusak produk.  Identifikasi produk dilakukan berdasarkan: 
  1. ukuran,
  2. model, 
  3. warna, 
  4. jenis bahan, 
  5. kualitas produk, 
  6. harga jual, 
  7. teknik pendistribusian, dan sebagainya.
Sedangkan identifikasi kemasan dilakukan untuk menyesuaikan ukuran lipatan produk dengan ukuran kemasan dan bahan kemasan. Produk sesuai dengan jenisnya dikemas dengan cara dilipat atau digantung dan kemudian dimasukkan dalam kemasan. Gantungan dan lipatan produk disesuaikan dengan ukurannya dan ukuran kemasan yang akan digunakan sebagai pembungkusnya. Oleh karena itu dalam proses melipat dibuat pola atau cetakan yang sesuai dengan ukuran kemasan agar produk dapat ditata dengan rapih dan sesuai kemasannya. 

Kemasan produk busana baik bahan maupun ukurannya disesuaikan dengan jenis bahan, model, serta menunjukkan spesifikasi atau ke khasan produsennya. Proses pengemasan dimulai pada saat penyeterikaan atau proses pressing. Pada proses ini produk yang akan dikemas dengan cara digantung, diseterika secara menyeluruh dengan rata, licin, dan tidak membuat lipatan karena produk setelah diseterika langsung digantung.
  1. MENGEMAS PAKAIAN TAMU ( Berdasarkan caranya, pengemasan pakaian tamu dibedakan menjadi dua yaitu :  )
  • Pengemasan Dengan Cara Digantung  ( Pada perusahaan atau industri busana besar, dan untuk jenis produk tertentu, penyeterikaan atau pressing untuk busana yang akan dikemas dilakukan dengan cara digantung dan tidak dilipat. Pressing atau penyetrikaan dilakukan dengan menggunakan alat yang menyerupai lemari pakaian (gambar 2.1), produk dimasukkan pada alat pressing tersebut kemudian tinggal mengatuir tombol dan dalam waktu tertentu produkl sudah licin. )

Kemudian produk digantung pada hanger, dipasang hang tag dan paper tag, atau atribut lainnya, kemudian dimasukkan dalam kemasan. Contoh hasil pengemasan produk dengan cara digantung dapat dilihat pada gambar 2.2. Setelah produk dikemas kemudian dipak atau dikemas dalam wadah berupa peti atau kotak terbuat dari kayu yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran gantungan, atau dimasukkan langsung ke dalam kontainer. 

Langkah kerja pengemasan produk yang harus digantung adalah: 
  1. Siapkan kemasan yang ukurannya telah disesuaikan dengan ukuran produk 
  2. Masukkan produk pada alat pressing nyalakan tombol dan atur suhu sesuai petunjuk dan jenis bahan 
  3. keluarkan produk dari alat pressing 
  4. gantung dengan hanger yang sesuai ukurannya 
  5. masukkan gantungan produk pada plastik kemasan 
  6. gantung pada tempat (hanger) untuk dilanjutkan dengan pemasangan label 
  7. masukkan dalam tempat kemasan (kotak besar atau kontainer) dalam posisi tetap tergantung.
  • Dilipat  ( Pengemasan pakaian tamu secara dilipat meliputi pakaian keseharian, rok, pakaian dalam serta pakaian tidur. Dalam pengemasan secara dilipat ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :)
Produk yang dikemas dengan cara dilipat dilakukan pelipatan sesuai dengan ukuran kemasan.

  1. Bahan Penunjang ( Untuk mendapatkan hasil lipatan yang sama atau sesuai dengan ukuran dan jenis kemasan, digunakan bahan penunjang yang terbuat dari karton atau mika, sehingga hasil pengemasan atau lipatan produk rapih, seperti halnya dalam proses melipat menggunakan cetakan yang terbuat dari karton. Adapun bahan penunjang dalam proses pengepakan adalah: 
  • penahan kerah bagian dalam, terbuat dari karton
  • cetakan ukuran lipatan terbuat dari karton (gambar 2.3.) 
  • penahan lipatan atau crocodile dalam berbagai jenis dan ukuran (gambar 2.4.) 
  • penahan lipatan pakaian terbuat dari karton (gambar 2.5.) 
  • penahan kancing dan krah bagian tengah muka, terbuat dari karton atau mika (gambar 2.6.)
  • penahan krah bagian luar terbuat dari karton atau mika yang panjangnya dapat disesuaikan dengan ukuran lingkar leher produk (gambar 2.7)




a) Cara Melipat Pakaian Dalam Pengepakan
  • Strika bagian kerah, lengan, dan bagian muka busana.
  • Strika bagian belakang kemudian letakkan karton cetakan ukuran lipatan pada bagian punggung. Lipat pakaian sesuai dengan cetakan, dan pada saat melipat bagian lengan, gunakan crocodille sebagai penjepit agar letak lipatan lengan tidak berubah (gambar 2.7. a. dan 2.7.b.)


    Lepas cetakan dan pasang karton penahan dengan cara menarik karton cetakan perlahan lahandan bersaman dengan itu masukkan perlahan - lahan karton penahan. Setelah karton cetakan terangkat, jepit lipatan bagian belakang dengan crocodille (gambar 3.8.)
  • Pada bagian muka jepitkan crocodille untuk menjepit bagian lipatan ujung lengan lihat gambar gambar 3.9.).

  • Kemudian pasang penahan krah, penahan kancing untuk model -model tertentu yang memerlukan penahan pada bagian krah dan kancing tengah muka atas.
  • Pilah dan kelompokkan produk yang telah dilipat dan tumpukkan sesuai dengan ukuran dan model (gambar 3.10).

  • pasang hang tag dan paper tag, serta atribut lain yang ingin ditempel pada produk, kemudian masukkan dalam kemasan sesuai dengan yang telah ditetapkan (plastik, kotak, atau kemasan lainnya) lihat gambar 3.11. Contoh hasil kemasan produk busana yang dilipat dapat dilihat pada gambar 3.12.




Artikel Terkait :



Posting Komentar

0 Komentar