Ad Code

Responsive Advertisement

BAB 1 LAUNDRY SECTION CHAPTER 1 ( XI HT )

BAB 1 LAUNDRY SECTION CHAPTER 1 ( XI HT )
https://gurulaundry70.blogspot.com/2020/11/laundry-section-chapter-1.html


C.  URAIAN MATERI

SEJARAH LAUNDRY 


Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cara seperti ini masih dilakukan di beberapa daerah pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu datar atau pada papan. Tehnik ini digunakan umum di Eropa dan juga digunakan oleh pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga telah diidentifikasi di Jepang bahkan sampai Indonesia. Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , binatu dilakukan di tong air / ember / kuali logam yang diisi dengan air bersih dan dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif daripada dingin dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih, pakaian yang diperas keluar – dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air. Kemudian digantung di tiang atau jemuran di luar ruang untuk mencari udara kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.

 

Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini dipergunakan pada perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan menggunaka sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar atau tembaga pada pengapian. 

Sekitar tahun 1864-an dari American Civil War menunjukkan dua tentara bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepi sungai. Pada periode ini juga sabun sudah mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu, lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci menghilangkan spot noda. 

Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga. Sabun dari yang balok kotak kotak sudah mulai diproduksi bubuk (powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam soap root atau akar yucca digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu kuno dan sangat umum.

Pada 1870-an itu telah diproduksi sabun dalam berbagai bentuk yang berbeda dengan kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol kaca untuk bahan cair, pewarna dan produk untuk memulihkan pakaian hitam yang pudar saat dicuci. Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.

Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan Christine Clark, mulai mengembangkan produk branded yaitu perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam / panci, jemuran, jepitan) yang dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society – Sep 2001). 

Pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu dengan berbagai mesin cuci. Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk menggantikan menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin hanya menggunakan tenaga tangan. Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik dengan bak berlubang dan berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan siklus ini disebut siklus spin.


SEJARAH MENYETRIKA

Tidak seorangpun bisa mengatakan kapan tepatnya orang-orang mulai mencoba untuk menekan kain halus, tetapi kita tahu bahwa Cina menggunakan logam panas untuk menyetrika sebelum orang lain. Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang. Seribu tahun yang lalu metode ini sudah mapan digunakan.

Sementara orang-orang di Eropa Utara menggunakan batu, kaca dan kayu untuk menghaluskan pakaian. Ini terus dilakukan untuk “menyetrika” dan digunakan di beberapa tempat pada pertengahan abad ke-19, Kemudian mulailah pandai besi Barat mulai menempa dan membuat Setrika, sekitar pada Abad Pertengahan.


TONGGAK SEJARAH 
MESIN CUCI DAN PENGERING

https://gurulaundry70.blogspot.com/2020/11/laundry-section-chapter-1.html


PENGERTIAN LAUNDRY

Menurut Bagyono (2006: hal 59), laundry adalah bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab atas pencucian, baik pencucian pakaian tamu (laundry, dry cleaning dan pressing) seragam karyawan maupun linen linen hotel (house laundry) dan pencucian pakaian atau linen dari luar hotel (outside laundry). 

Menurut Agustinus Darsono (1995: hal 89), laundry adalah bagian hotel yang bertanggung jawab terhadap pencucian, baik pencucian pakaian tamu, seragam karyawan maupun linen linen hotel. 

Menurut Rumekso dalam bukunya housekeeping hotel ”laundry adalah salah satu bagian dari housekeeping departement yang bertangung jawab atas semua cucian yang dikirimkan kepadanya”.

Menurut Sihite Richard dalam bukunya laundry and dry cleaning :

untuk merawat semua bahan-bahan taxtile yang menjadi milik hotel, harus senantiasa melakukan operasinya sesuai dengan rencana kerja, baik secara harian maupun bulanan yang telah ditentukan oleh pemimpin”.

1) Fungsi Layanan Cucian (Laundry Services)

Fungsi utama layanan cucian di hotel (http://www.abidelsmachine.com/) adalah:
  1. Memberikan layanan cucian kepada tamu hotel,
  2. Menambah pendapatan hotel,
  3. Meningkatkan efisiensi kerja dalam penyediaan linen bersih, 
  4. Meningkatkan kepuasan tamu. 
Sedangkan Suwithi, dkk, ( 2007 ) mengatakan bahwa fungsi bagian layanan cucian (laundry service) adalah sebagai tempat untuk memberikan layanan pencucian linen hotel, uniform karyawan, dan pakaian tamu yang kotor (house laundry maupun guest laundry). 

2). Jam Operasional Laundry dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :

a) Tingkat Occupancy Hotel

Semakin banyak tamu menginap di hotel, maka otomatis akan semakin banyak linen kotor yang dihasilkan, selain itu semakin banyak tamu maka akan semakin banyak permintaan akan jasa laundry dan akan semakin lama proses pengerjaannya secara keseluruhan.

b) Total Output kilogram mesin cuci

Semakin kecil kapasitas loading mesin cuci maka akan semakin lama proses pengerjaan semua linen kotor yang ada di laundry, Kapasitas loading mesin cuci yang besar akan mempersingkat jumlah pencucian linen kotor

c) Parstock Linen suatu Hotel

Parstock yang kurang menyebabkan laundry harus memprosesnya hingga selesai untuk keperluan besok hari.

3) Struktur Organisasi Laundry Section

Ada beberapa variasi bentuk struktur organisasi laundry di hotel. Semua ini tergantung kepada ukuran (size) dan pola manajemen yang diterapkan (Suwithi, dkk., 2007). Di bawah ini diberikan beberapa contoh organisasi tersebut. 


Gambar - 1 Contoh Struktur Organisasi Laundry - Variasi 1.

https://gurulaundry70.blogspot.com/2020/11/laundry-section-chapter-1.html


Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 

https://gurulaundry70.blogspot.com/2020/11/laundry-section-chapter-1.html

https://gurulaundry70.blogspot.com/2020/11/laundry-section-chapter-1.html

https://gurulaundry70.blogspot.com/2020/11/laundry-section-chapter-1.html

Artikel Terkait :